Lompat ke isi utama

Berita

Melalui KKN Tematik, Bawaslu Berharap Lahir Kader-Kader Pengawas Partisipatif Dari Mahasiswa

Melalui KKN Tematik, Bawaslu Berharap Lahir Kader-Kader Pengawas Partisipatif Dari Mahasiswa

tangkapan layar Zoom Meeting, Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Amin sampaikan pemantik dalam diskusi Literasi Pojok Pengawasan Volume 5

Purbalingga, Senin (1/9/2025) – Bawaslu Kabupaten Purbalingga mengikuti kegiatan Literasi Pojok Pengawasan Volume 5 dengan tema “KKN Tematik dalam Pengawasan Partisipatif: Antara Tantangan, Hambatan, dan Peluang”. Acara yang digelar oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah ini berlangsung pada Senin (1/9/2025) pukul 10.00–12.00 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Bawaslu Purbalingga mengikuti kegiatan dari kantor Bawaslu Kabupaten Purbalingga, Jl. Mayjen DI Panjaitan No.41 Purbalingga.

Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Amin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya merapatkan barisan jajaran pengawas Pemilu dalam mengembangkan pengawasan partisipatif, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Amin menekankan bahwa kerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dapat menjadi strategi pengawasan di luar tahapan pemilu, termasuk melalui program Bawaslu Mengajar.

Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Nur Kholiq, menyampaikan bahwa KKN Tematik sejalan dengan instrumen pengawasan partisipatif dalam Perbawaslu Nomor 2 Tahun 2023. Menurutnya, meski belum populer, KKN Tematik bisa menjadi program unggulan Bawaslu kabupaten/kota di masa non-tahapan sebagai bentuk pengembangan ekosistem pengawasan partisipatif.

Dalam sesi pemaparan, Amir Fudin (Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kabupaten Brebes) menjelaskan bahwa KKN Tematik telah melibatkan 165 mahasiswa STAI Brebes sebagai kader pengawas partisipatif di 15 desa pada 3 kecamatan. Program ini berfokus pada pendidikan politik, forum warga, serta pengawasan terhadap Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB).

Narasumber lain, Agus Sulistyo (Koordinator Divisi P2H Bawaslu Kota Surakarta), memperkenalkan konsep “Jangkar Pengawasan Pemilu” yang memposisikan mahasiswa sebagai penggerak literasi politik, relawan pemantau pemilu, hingga agen kampanye sosial anti-hoaks dan anti-politik uang. Menurutnya, KKN Tematik dapat menjadi gerakan kolaboratif antara Bawaslu dan perguruan tinggi untuk membumikan pengawasan partisipatif di tengah masyarakat.

Dikonfirmasi pasca kegiatan, Wawan Eko Mujito (Anggota Bawaslu Purbalingga) menegaskan, bahwa kolaborasi dengan kalangan akademisi sebagai ruang penting untuk memperkuat demokrasi. “Melalui KKN Tematik, diharapkan akan lahir kader-kader pengawas partisipatif dari mahasiswa yang mampu menyebarkan nilai demokrasi hingga ke tingkat desa,” pungkas Wawan.

Penulis : Muhamad Purkon