Kopibangga Edisi 79 Sajikan Demokrasi Dari Sudut Pandang Anak Muda Melalui Podcast
|
Purbalingga–Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purbalingga, pada Jum’at (17/6/2022) melaksanakan kegiatan Kopi Bangga (Kajian Opini Bawaslu Kabupaten Purbalingga) episode ke – 79. Pada episode kali ini kopi bangga hadir secara special dengan sistem podcast. Acara ini dilakukan di ruang podcast Bawaslu Kabupaten Purbalingga.
Sistem podcast ini diharapkan mampu membawa iklim yang baru dalam menyajikan informasi yang aktual dan lebih luas bagi masyarakat. Pada kesempatan kali ini kopi bangga edisi – 79 mengangkat tema “Demokrasi Dari Sudut Pandang Anak Muda.”
Isu keterlibatan anak muda dalam proses Pemilu 2024 menjadi hal yang sangat menarik untuk didiskusikan. Terlebih budaya digital yang saat ini digandrungi oleh anak muda yang akan sangat bepengaruh terhadap kualitas pemilih generasi pemuda pada Pemilu 2024.
Setiawati, anggota Bawaslu Kabupaten Purbalingga menyampaikan bahwa tahapan pemilu sudah dimulai. Besar harapan bagi penyelenggara kepada anak muda untuk terlibat dan berperan aktif dalam setiap proses pemilu 2024.
“Podcast kali ini saya ingin mengetahui seberapa antusias anak muda untuk menyikapi demokrasi. Apalagi kita akan merasakan masa tahapan pemilu. Tentu menjadi perhatian bagi kita juga bagaimana pemuda menyikapi pemilu 2024 dari segi usia, tingkat pendidikan dan era digital.” Katanya
Septi Apriani, alumni SKPP Bawaslu 2019, turut menyampaikan pendapatnya bahwa saat ini dirinya sedang berperan aktif mengarahkan pada anak muda harus menjadi pemilih yang cerdas. Memilih sesuai dengan nurani dan tidak mudah terpengaruh berita bohong dan praktik politik uang.
“Untuk menarik generasi milenial, kita bisa memaksimalkan platform-platform yang sedang digandrungi anak muda seperti instagram, tiktok ataupun twitter untuk melakukan sosialisasi. Dengan sajian yang ringan tapi mengena dan mudah diingat.” katanya
Laksa Tiar, pegiat literasi purbalingga menyampaikan opininya, budaya digital saat ini akan sangat berpengaruh bagi anak muda masa kini untuk menyikapi tentang arti demokrasi. Tidak jarang platform digital menyampaikan berita-berita yang tidak benar keberadaannya.
“Pada dasarnya media sosial ini netral, baik buruknya bukan dari si medsos tersebut melainkan dari si pembuat konten. Yang bisa memfilter itu ya diri kita sendiri,” katanya
Oleh: Humas Bawaslu Purbalingga