Lompat ke isi utama

Berita

GAET KAUM MILENIAL DAN PEMILIH PEMULA MELALUI WEBINAR, BAWASLU PURBALINGGA GAUNGKAN GERAKAN PENGAWASAN PARTISIPATIF

Purbalingga, Rabu (30/03) Bawaslu Kabupaten Purbalinga telah menyelenggaraka webinar mengangkat tema “Kesiapan Pengawasan dan Peran Strategis Milenial Dalam Pengawasan Partisipatif Pemilu & Pilkada Tahun 2024” yang dilaksanakan secara hybrid, daring melalui aplikasi Zoom Meeting yang diikuti lebih dari 250 peserta dan Luring yang dihadiri 20-an Mahasiswa Unperba di Aula kantor Bawaslu Purbalingga Jl.DI Panjaitan No.41 Kabupaten Purbalingga, dari Pukul 10:00 s/d 12:15 WIB.

Imam Nurhakim dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya webinar tersebut adalah dalam rangka meningkatkan peran serta generasi milenial dalam pengawasan partisipatif pada pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serantak tahun 2024 mendatang.

Dalam kesempatan webinar tersebut, Bawaslu Kabupaten Purbalingga menghadirkan dua narasumber diantaranya adalah Bapak Dr.Nur Hidayat Sardini, S.Sos., M.Si.(Ketua Bawaslu Periode 2008-2011; Ketua Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan, Universitas Diponegoro) dan Widadatul Ulya, S.H., M.H. (Akademisi Universitas Perwira Purbalingga).

Dalam paparannya Widadatul Ulya menjelaskan bahwa peran generasi milenial dalam proses demokrasi amat penting, hal itu lantaran, secara kuantitas jumlah generasi muda (generasi milenial yang lahir antara tahun 1981-1996 dan generasi Z yang lahir antara tahun 1997-2012) memiliki prosentase yang cukup besar yakni 53,81% dari populasi nasional, yang itu artinya partisipasi mereka sangat berpengaruh besar terhadap perolehan dan kemenangan para calon yang berkompetisi.

Keterangan Gambar: Widadatul Ulya (Akademisi Unperba, tengah) sedang memaparkan materi

Lebih lanjut Widadatul menjelaskan bahwa generasi milenial diharapkan tidak hanya menjadi penonton dalam pesta demokrasi. Melainkan juga dapat turut serta dalam pengawasan partisipatif. Hal itu lantaran energi muda yang masih mengalir dalam jiwa pemuda mereka akan sangat berpengaruh dalam menciptakan pemilu yang Luber-Jurdil dan bermartabat.

Dalam kesempatan yang sama Nur Hidayat Sardini selaku pemateri kedua menjelaskan bahwa selama dua dasawarsa terakhir praktik demokrasi electoral di Indonesia telah berhasil mencapai hasil yang gemilang, diantaranya yakni penyelenggaraan Pemilu yang tak sekadar simbolis (melainkan) Pemilu kompetitif, berkala, inklusif, dan definitive. Serta penyelenggaraan pergantian pimpinan secara berkala/teratur.

Namun demikian, beliau (NHS) juga tidak menepis bahwa Demokrasi electoral juga menghasilkan efek samping, seperti munculnya pola sosial Clientelism & money politics, sehingga pemilih tidak otonom dalam menentukan pilihannya dalam Pemilu; serta adanya tantangan integritas Pemilu (integritas proses tahapan, integritas hasil-hasil Pemilu, dan integritas para penyelenggara Pemilu), dengan modus-modus yang makin canggih. Oleh sebab itu, beliau (NHS) mengajak segenap peserta yang hadir khususnya kaum milenial, untuk dapat berperan aktif dalam pesta demokrasi pada tahun 2024 mendatang. Adapun bentuk peran aktif yang dapat dilakukan oleh kaum milenial, misalnya dengan melakukan gerakan anti politik uang, kesediaan menjadi pelapor jika terdapat dugaan pelanggaran, dll.

Oleh : Humas Bawaslu Kabupaten Purbalingga

Tag
Berita