Lompat ke isi utama

Berita

Episode Ke-32 Kopi Bangga Bahas "Peran Generasi Milenial dalam Pengawasan Partisipatif Pilkada 2020"

Generasi milenial dalam Pilkada tahun 2020 memegang peran penting, dan generasi ini dalam pengawasan pemilihan menjadi bagian sebagai pengawas partisipatif.

Dilatarbelakangi hal tersebut, Bawaslu Kabupaten Purbalingga dalam Kajian Opini Bawaslu Purbalingga (kopi bangga) kemarin 26/06, mengundang 3 pemuda milenial untuk berdiskusi bersama membahas tema episode ke 32 tersebut yaitu Peran Generasi Milenial dalam Pengawasan partisipatif Pilkada 2020.

Dimulai pengantar dari Misrad selaku kordiv Pengawasan dan Hubungan antar Lembaga Bawaslu Purbalingga, ia mengatakan bahwa pengawasan partisipatif akan menentukan kualitas demokrasi dan pemilihan ke depan “salah satunya adalah peran dari pemuda yang merupakan mitra strategis kita untuk menguatkan fungsi pengawasan Bawaslu” tuturnya.

Misrad juga menjelaskan dengan adanya pelibatan dan partisipasi masyarakat secara independen yang dalam hal ini milenial ini akan semakin menghasilkan pilkada yang diharapkan “menghasilkan pemimpin dalam pilkada ini yang berintegritas dimana seluruh masyarakat memiliki kesadaran politik yang baik terhadap nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan demokratis dan berani lapor terhadap indikasi pelanggaran” jelas Misrad.

Sepakat dengan Misrad, Galih Satria yang merupakan narasumber dalam kopi bangga ini mengatakan dirinya siap melapor ketika ada indikasi pelanggaran pilkada untuk diproses dalam penanganan pelanggaran pilkada baik administrasi maupun pidana nantinya “namun kita sebagai pemuda yang harus berpikir kritis sebelumnya kita juga perlu telusuri terlebih dahulu apakah informasi tersebut valid atau tidaknya karena penyebaran berita hoax juga salah satu pemicu akhir akhir ini, bahkan menjadi tren akhir akhir ini” jelasnya.

Galih juga menjelaskan pemuda diharapkan dapat terus ambil peran dalam agenda-agenda strategis nasional terutama dalam agenda sosial-politik “pemuda dapat mengoptimalkan penggunaan media sosial yang dimiliki sebagai saran untuk berbagi informasi yang aktual dan bukan berita bohong. Berbagai platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, Whatsapp, dan sebagainya dapat memudahkan kita untuk mengakses informasi yang valid dan melanjutkannya untuk informasi orang lain” Tambahnya.

Tidak hanya Galih, namun Iin Haryanti dan Unny Rahayu yang menjadi narasumber juga setuju bahwa generasi milenial dapat menggunakan ilmu pengetahuan maupun kemampuan informasi-teknologinya dalam pengawasan pemilu dan pemuda perlu mengambil peran dengan berbagai cara “salah satunya dari kita harus punya sikap berani, bisa juga kita sharing, informasi pengawasan dan ajak masyarakat untuk bersama mengawasi pilkada 2020 sehingga ruang pelanggaran pilkada bisa dikurangi bahkan ditutup” ungkap keduanya.

Humas Bawaslu Purbalingga

Tag
Berita