Episode ke 27, Kopi Bangga Bahas "SKPP Daring Ditengah Pandemi"
|
Episode ke 27 Kajian Opini Bawaslu Purbalingga (Kopi Bangga) yang dilaksanakan pada hari ini 09/06 membahas mengenai (Sekolah Kader Pengawas Pemilu) SKPP perihal Strategi Membangun Pengawas Partisipatif Pilkada 2020 di tengah Pandemi Covid- 19 bersama narasumber Kordiv Pengawasan dan Hubungan antar Lembaga Bawaslu Purbalinhha yaitu Misrad.
SKPP adalah gerakan bersama antara Bawaslu dengan masyarakat untuk menciptakan proses Pemilu yang berintegritas. Di satu sisi, Bawaslu menyediakan layanan pendidikan, di sisi lain masyarakat, pemilih berinisiatif untuk turut berpartisipasi mengawasi penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada dan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang pengawasan bagi kader-kader pengawas Pemilu serta sarana berbagi pengetahuan dan keterampilan tentang partisipasi masyarakat dalam Pemilu atau Pilkada.
Misrad mengungkapkan dengan adanya SKPP ini maka Bawaslu mengajak untuk menggerakkan paerisipasi masyarakat untuk turut mengawasi Pemilu dan Pilkada
“dengan melonjaknya jumlah peserta yang sangat signifikan ini maka kita ketahui bahwa minat masyarakat untuk menjadi pengawas partisipatif semakin tinggi dan kesadaran masyarakat untuk menjadi pengawas juga meningkat” jelas Misrad dalam pemaparannya hari ini di Aula Kantor bawaslu Purbalingga.
Selain Misrad, hadir juga narasumber yang merupakan peserta SKPP yaitu Masrofah dan Septa Dwi Irawan, yang menceritakan pengalamannya mendaftar dan mengikuti SKPP
"Saya sendiri mengetahui info ini dari dosen saya dan setelah saya cari tahu memang benar ada pendaftaran, disamping itu saya juga ingin berperan aktif dalam SKPP karena indikator kerawanan di masyarakat masih tinggi dan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai partisipasi masih rendah”jelas Masrofah, salah satu peserta SKPP Daring dari Kecamatan Karangjambu.
Sedangkan Septa Dwi Irawan, peserta SKPP yang berasal dari kecamatan Padamara mengungkapkan bahwa selain berpartisipasi, ia juga punya alasan dan harapan dalam kegiatan SKPP ini “saya memang tertarik tentang pemilu dan sistem demokrasi di Indonesia dan juga ingin mengenal lebih jauh tentang lembaga negara salah satunya bawaslu dan harapannya dengan adanya SKPP ini kadernya bisa menjadi pelopor di daerah untuk mengentaskan money politic supaya jangan hanya materi yang kita punya tapi juga mampu mengedukasi” tambah Septa.
“Kita harapkan dengan seluruh tahapan yang telah dilewati oleh para peserta SKPP Daring akan lahir aktor-aktor pengawasan partisipatif dan akan menjadi mitra Bawaslu, dapat memotong mata rantai politik uang serta seluruh lapisan masyarakat terlibat dalam pengawasan pemilu dalam seluruh tahapannya” ungkap Misrad dalam closing statement diskusi.
SKPP telah dilaksanakan sejak 15 April 2020 dari mulai tahapan pendaftaran, Seleksi administratif, Seleksi Audio Visual, dan kemarin SKPP Purbalingga baru saja melaksanakan Webdiskusi secara daring.
Humas Bawaslu Purbalingga