Digandeng KPU, Bawaslu Sampaikan Literasi Digital Saat Pemilu Kepada TP PKK Purbalingga
|
PURBALINGGA – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Purbalingga menjadi sasaran strategis dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengawasan konten digital. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Purbalingga hadir untuk menyampaikan materi "Peran Perempuan dalam Pengawasan Konten Internet" dalam Sosialisasi Pendidikan Pemilih yang digelar KPU Purbalingga, Selasa (11/11/2025).
Acara yang berlangsung di Graha Srikandi, Komplek Pendopo Dipokusumo tersebut merupakan salah satu rangkaian dari sejumlah permintaan KPU kepada Bawaslu untuk menjadi narasumber. Hal ini berdasarkan Surat Ketua KPU Kabupaten Purbalingga Nomor: 704/PP.05-SD/3303/4/2025 tertanggal 5 November 2025, yang meminta Bawaslu untuk menyampaikan materi di berbagai lokasi dan waktu dan sasaran yang berbeda, termasuk di SMA, warga desa, hingga Organisasi Masyarakat.
Kehadiran Bawaslu dalam forum kader PKK ini mendapat sambutan hangat. Ketua TP PKK Kabupaten Purbalingga, Syahzani Fahmi M. Hanif, dalam sambutannya menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman jajaran TP PKK Kabupaten Purbalingga.
“Atas nama TP PKK Kabupaten Purbalingga, kami menyambut positif dan mengapresiasi inisiatif KPU yang menggandeng Bawaslu untuk memberikan pencerahan. Materi seperti ini tidak hanya menambah wawasan tetapi juga memampukan kader-kader PKK untuk menjadi agen perubahan yang cerdas dan kritis dalam menyikapi informasi, khususnya yang berkaitan dengan proses demokrasi,” ujar Syahzani.
Perempuan Sebagai Benteng Pertahanan Demokrasi Keluarga
Dalam pemaparannya, Wawan Eko Mujito, Koordinator Divisi Pencegahan, Hubungan Masyarakat dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Purbalingga, menegaskan bahwa perempuan memegang peran kunci dalam menciptakan ekosistem demokrasi yang sehat.
“Perempuan, sebagai garda terdepan dalam keluarga, memiliki kesempatan dan tanggung jawab yang sama untuk membangun bangsa, tidak hanya sebagai banyangan namun bisa menjadi cahaya termasuk dalam menjaga iklim politik dan demokrasi kita dari hoax,” tegas Wawan.
“Ibu-ibu sekalian memiliki kekuatan untuk menjadi benteng pertahanan. Melalui peran serta aktif dalam memproduksi narasi-narasi yang benar, menyebarkan informasi yang valid, dan menolak untuk menyebarkan konten yang mengandung hoax, SARA, serta ujaran kebencian, perempuan dapat menjadi pahlawan bagi keberhasilan dan kedamaian proses pemilu,” paparnya lebih lanjut.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas kader PKK sebagai motor pemberdayaan masyarakat. Dengan bekal yang didapat, mereka diharapkan tidak hanya menjadi pihak yang kebal hoax, tetapi juga aktif menjangkau keluarga dan lingkungan terdekat untuk bersama-sama menciptakan ruang digital yang bersih dan kondusif bagi penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas.
Penulis : Muhamad Purkon
Fotografer : Puja Dwi P