Bawaslu Purbalingga Rangkul Pemilih Pemula dan Pemilih Perempuan Sebagai Pengawas Partisipatif
|
Purbalingga - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purbalingga, Misrad, pada kamis (24/2/2022) hadir sebagai narasumber dalam Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula dan Pemilih Perempuan Kabupaten Purbalingga tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kesabangpol Purbalingga. Sosialisasi berlangsung di Aula Balaidesa Karanganyar Kecamatan Karanganyar.
Sosialisasi kali ini mengangkat tema "partisipasi pemilih pemula dan pemilih perempuan pada pemilu serentak 2024".
Acara yang diinisiasi oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Purbalingga akan dilaksanakan di setiap Kecamatan dengan sasaran siswa siswi SMA beserta guru pendamping dan perwakilan kelompok-kelompok perempuan.
Pada kegiatan ini Bawaslu Kabupaten Purbalingga dan KPU Kabupaten Purbalingga diberi kesempatan sebagai narasumber untuk memberikan materi sosialisasi kepada pemilih pemula dan pemilih perempuan.
Anggota KPU kabupaten Purbalingga, Mey Nurlaela menghimbau kepada pemilih pemula dan pemilih perempuan yg hadir dalam sosialisasi tersebut untuk menggunakan hak pilihnya ketika pemilu 2024 yg akan datang.
Bagi pemilih pemula, nantinya diharapkan mengecek apakah sudah terdaftar dalam daftara pemiluh berkelanjutan atau belum, bagi yang mau mengecek dapat melalui http://lindungihakpilihmu.kpu.go.id atauWhatsApp 081263581355. Namun apabila belum terdaftar maka dapat mengisi Google Formulir http://bit.ly/dpbpurbalingga atauDatang langsung ke KPU Purbalingga.
KPU Kabupaten Purbalingga berharap antusiasme dari rekan rekan pada saat pelaksanaan pemilu dapat meningkat sehingga Pemilu di Kab. Purbalingga dapat semakin berkualitas dan menjadikan pemimpin pemimpin daerah yang baik.
Tidak hanya itu Kepala kantor kesbangpol Purbalingga, Sadono, pun turut serta memberikan pengarahan ditengah- tengah sosialisasi partisipasi pemilih pemula dan pemilih perempuan pada pemilu 2024.
harapan melalui kegiatan ini akan memberikan banyak informasi dan masukan pikiran pikiran positif demi pengembangan nilai nilai demokrasi yang lebih baik bagi negara kita tercinta ini.
Negera Indonesia telah berupaya membangun demokrasi kearah yang lebih. Langkah tersebut harus diimbangi dengan pendidikan politik bagi elemen masyarakat yang efektif dan efisien khususnya pemilih pemula dan pemilih perempuan.
Salah satu kunci penguatan demokrasi yaitu Pemilih yg aktif ( rasional, cerdas, mandiri, nation oriented ).
7 indikator pemilu dikatakan sukses yaitu Filosofis, Yuridis, Demokrratis, Partisipatif, Kondusif, Teknis dan Administratif.
Misrad menyampaikan betapa pentingnya peran perempuan dan pemilih pemula dalam proses demokrasi.
"Bawaslu memang diberi wewenang secara konstitusi untuk menjadi pengawas selama tahapan pemilu, tetapi sebenarnya pengawas sejati adalah masyarakat itu sendiri. Masyarakat mempunyai peran sebagai pengawas partisipatif, termasuk pemilih perempuan dan pemilih pemula menjadi salah satu modal untuk menciptakan demokrasi yang berkualitas.
Tujuan dari pengawas Partisipatif yaitu mencegah terjadinya pelanggaran pemilu/ pemilihan, menjadikan pemilu berintegritas,meningkatkan kualitas demokrasi,mendorong tingginya partisipasi publik serta membentuk karakter dan kesadaran politik masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan Bawaslu sebagai bentuk pengawasan partisipatif adalah membentuk Desa Anti Politik Uang (DESANTIKU) dan Desa Pengawas Pemilu (DEWASLU) . Hal tersebut bertujuan untuk mempersempit munculnya gangguan keamanan selama pelaksanaan Pemilu dan meminimalisir adanya pelanggaran pemilu" ujar Misrad.
Tidak hanya itu pentingnya peran masyarakat untuk turut serta terlibat sebagai pengawas partisipatif, mengingat terbatasnya personil jajaran pengawas dan tidak sebanding dengan luasnya wilayah Purbalingga" tambah Misrad.
Oleh : Humas Bawaslu Kabupaten Purbalingga