Bawaslu Jateng Ingin Cetak 1.200 Pengawas Partisipatif Baru Melalui Program P2P Daring
|
SALATIGA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah menargetkan perekrutan sekitar 1.200 kader pengawas partisipatif baru pada tahun 2025. Target tersebut akan dicapai melalui program Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) Daring, yang menjadi salah satu fokus utama dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Penguatan Kelembagaan, Senin (13/10/2025).
Rakor yang digelar di Mini Teater DPRD Kota Salatiga tersebut dihadiri oleh sekitar 70 perwakilan Bawaslu dari seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, M. Amin, menekankan pentingnya konsolidasi kelembagaan untuk mendukung pengawasan yang efektif.
Nur Kholiq, Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jateng, dalam pemaparannya menjelaskan mekanisme P2P Daring. Program ini dirancang dengan materi reflektif dan keterampilan teknis yang disampaikan melalui metode pembelajaran visual, handbook, dan audio visual.
Program P2P Daring ini bertujuan merekrut kader baru dengan kriteria prioritas, yaitu warga yang belum pernah mendapatkan pengetahuan kepemiluan, bukan anggota partai politik, serta memperhatikan keterwakilan perempuan, penyandang disabilitas, dan pemilih pemula. Setiap kabupaten/kota diharapkan dapat merekrut 36-37 orang kader, sehingga jika dikalikan dengan 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, total kader yang akan direkrut mencapai sekitar 1.200 orang.
Menanggapi hal ini, Wawan Eko Mujito, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kabupaten Purbalingga, menyambut baik program tersebut.
"Rakor ini memberikan arah yang jelas bagi penguatan kelembagaan di tingkat kabupaten, khususnya dalam membangun sinergi dengan mitra strategis untuk pengawasan partisipatif," ujarnya.
"Target 1.200 pengawas partisipatif baru melalui P2P Daring ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pengawasan di akar rumput. Di Purbalingga, kami akan segera mengoptimalkan rekrutmen dengan menjangkau kelompok perempuan, disabilitas, dan pemula, sesuai prioritas yang telah ditetapkan," pungkas Wawan.
Program P2P Daring ini diharapkan dapat memperkuat sistem pengawasan pemilu dengan melibatkan masyarakat secara lebih luas dan inklusif, sehingga dapat mendukung terwujudnya pemilu yang berintegritas di Jawa Tengah.
Penulis : Muhamad Purkon