Lompat ke isi utama

Berita

Alumni Pendidikan Pengawas Partisipatif 2025 Bentuk “Forum Mata Demokrasi”

Alumni Pendidikan Pengawas Partisipatif 2025 Bentuk “Forum Mata Demokrasi”

Tangkapan layar Rapat Rencana Tindak Lanjut alumni P2P Daring 2025 Kabupaten Purbalingga yang difasilitasi Bawaslu Kabupaten Purbalingga pada Jum'at (21/11)

Purbalingga, Jum’at 21 November 2025 — Sebanyak 37 alumni Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) Daring Tahun 2025 resmi membentuk organisasi bernama Forum Mata Demokrasi Kabupaten Purbalingga. Komunitas ini dibangun sebagai wadah pengawasan partisipatif sekaligus ruang kolaborasi masyarakat dalam menjaga integritas demokrasi di wilayah Purbalingga.

Forum tersebut diharapkan mampu menjadi mata, hati, dan suara masyarakat dalam mengawal proses demokrasi. Kehadirannya menjadi penanda bahwa nilai-nilai demokrasi tidak hanya harus dilihat, tetapi juga dijaga, diteruskan, dan diperjuangkan secara berkelanjutan oleh berbagai elemen masyarakat.

Pembentukan forum ini dilakukan sehari setelah Bawaslu Kabupaten Purbalingga mengeluarkan Pengumuman Nomor 109/PM.05/K.JT-20/11/2025 tentang Kelulusan Peserta Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P) Dalam Jaringan Tahun 2025. Pengumuman tersebut ditujukan bagi peserta yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian materi P2P yang diselenggarakan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah pada 24 Oktober–9 November 2025.

Ketua Bawaslu Kabupaten Purbalingga, Misrad, menyambut baik terbentuknya forum tersebut. Ia menegaskan bahwa alumni P2P merupakan mitra strategis dalam penguatan pengawasan partisipatif di tengah masyarakat.“Forum Mata Demokrasi ini adalah bukti bahwa semangat pengawasan tidak berhenti pada pelatihan. Kami berharap forum ini menjadi motor gerakan masyarakat dalam menjaga demokrasi Purbalingga agar tetap sehat, jujur, dan berintegritas,” ujar Misrad.

Senada dengan itu, Anggota Bawaslu Kabupaten Purbalingga, Wawan Eko Mujito, menilai pembentukan forum ini sebagai langkah maju dalam perluasan peran masyarakat sipil.
“Alumni P2P sudah dibekali pengetahuan, perspektif, dan keterampilan dasar pengawasan. Dengan membentuk forum, mereka kini memiliki ruang untuk bergerak bersama, saling menguatkan, serta terlibat langsung dalam pengawasan setiap tahapan pemilu,” jelasnya.

Dengan hadirnya Forum Mata Demokrasi, Bawaslu Purbalingga berharap pengawasan partisipatif semakin kuat dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Forum ini juga menjadi simbol bahwa demokrasi membutuhkan peran kolektif, tidak hanya dari lembaga, tetapi juga dari komunitas warga yang peduli terhadap masa depan demokrasi di daerahnya.

Penulis : Muhamad Purkon